Jerawat/Akne dan Masalahnya
oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS.
Jerawat adalah kelainan kulit yang timbul akibat pori-pori kelenjar palit (sebasea) tersumbat dan dapat diikuti infeksi dan peradangan. Jerawat terutama ditemukan di daerah yang banyak kelenjar palit seperti muka, leher, dada, bahu bagian atas , lengan atas, dan punggung.
Kelenjar palit (sebasea) adalah organ di sekitar rambut pada lapisan luar kulit yang menghasilkan sebum/minyak, fungsinya untuk melindungi permukaan kulit dari kekeringan.
Pada dasarnya jerawat timbul akibat tiga hal : 1) Tersumbatnya pori-pori kelenjar palit akibat pertumbuhan sel permukaaan kulit yang berlebihan ; 2) Produksi sebum yang berlebihan ; 3) Infeksi kuman diikuti peradangan.
Penyebab yang pasti belum diketahui, banyak faktor yang berperan antara lain : genetik, hormon (khususnya androgen), keaktifan kelenjar palit, infeksi bakteri (khususnya Corynebacterium acnes), psikis, makanan, kosmetika dan bahan kimia lainnya.
Peran faktor-faktor penyebab adalah sebagai berikut :
a. Genetik.
Apabila kedua orang tua mempunyai riwayat jerawat, kemungkinan anak menderita jerawat juga besar.
b. Hormon.
Kelenjar palit sangat sensitif terhadap hormon androgen (hormon pria), hormon ini memicu kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat. Sebum merupakan faktor penyebab timbulnya jerawat.
c. Kuman.
Ada beberapa kuman yang terlibat pada terbentuknya jerawat antara lain: Corynebacterium acnes,Stafilococcus epidermidis, dan pityrosporum ovale. Dari ketiga kuman ini yang terpenting yakni C. Acnes.
d. Diet.
Pengaruh makanan terhadap terjadinya jerawat masih diperdebatkan, namun sangat disarankan mengurangi konsumsi “junk food”, makanan tinggi karbohidrat dan gula.
e. Psikis.
Stres diduga meningkatkan produksi androgen dari kelenjar anak ginjal, sehingga dapat memicu timbulnya jerawat. Akibat stres penderita cenderung memanipulasi jerawat sehingga terjadi kerusakan kelenjar palit dan peradangan.
f. Kosmetika.
Bahan baku kimiawi seperti lanolin, asam oleik, pektrolatum yang terdapat pada berbagai krem muka seperti bedak dasar (faundation), pelembab (moisturiser), krem penahan sinar matahari (sunscreen), dan krem malam, kalau dipakai secara terus-menerus untuk jangka lama dapat memicu terbentuknya jerawat
g. Bahan-bahan kimia dan obat2an.
Bahan kimia dan obat yang telah diketahui dapat memicu timbulnya jerawat a.l. ialah yodium, kortikosteroid, INH dan obat anti kejang (difenilhidantoin, fenobarbital dan trimetandion).
Jerawat timbul bukan karena muka kurang bersih, titik hitam jerawat adalah pigmentasi bukan karena kotoran shg tak bisa hilang dengan dicuci atau digosok. Terlalu sering cuci muka apalagi memakai sabun pembersih yang keras justru akan perburuk kondisi jerawat.
80-100% kasus jerawat terjadi pada usia pubertas, yaitu umur 14-17 tahun pada wanita, dan 16-19 tahun pada pria. Pada usia pubertas hormon androgen yang beredar dalam darah meningkatan sehingga memicu kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat.
Jerawat ditandai bintik-bintik kecil (komedo putih/hitam) atau tonjolan halus (papel) terutama di daerah yang banyak kelenjar palit seperti muka, leher, dada, bahu, lengan atas dan punggung. Jika komedo terinfeksi kuman akan terjadi pernanahan (pustula), peradangan yang berlangsung lama akan memicu pembesaran jerawat (nodula) bahkan terbentuk benjolan berongga berisis nanah dan darah (kista). Jerawat dapat disertai rasa gatal bahkan nyeri, keluhan biasanya lebih karena gangguan estetik yang dirasakan oleh penderita.
Jerawat yang tidak dikelola dengan baik walaupun sudah sembuh tetap berpotensi meninggalkan cacat berupa hiperpigmentasi, parut bahkan keloid.
Jerawat dapat dibagi empat grade dan ini berkaitan dengan proses pengobatan :
a. Grade I.
- Paling ringan.
- Ditandai bintik-bintik kecil (komedo putih/hitam) terutama di hidung, dahi dan sekitar mata.
- Ditandai komedo putih/hitam dalam jumlah yang banyak.
- Tersebar lebih luas meliputi pipi, dagu, dada, bahu dan punggung.
- Mulai ada peradangan ditandai ditemukannnya papel dan pustule.
- Sering berkembang jadi grade III akibat manipulasi tangan.
- Sudah ada perdangan/infeksi pada lapisan lebih dalam, ditandai kulit merah dan tersa nyeri.
- Papel dan pustule tambah banyak.
- Sudah ditemukan nodule.
- Sangat berpotensi menyisakan parut.
- Ditandai adanya kista yang sangat nyeri.
- Kelainan sudah ditemukan di semua area.
- Berakhir/sembuh dengan meninggalkan bekas ( hiperpigmentasi, parut sampai keloid).
Jerawat harus dikelola secara komprehensif meliputi usaha pencegahan dan pengobatan. Kedua usaha tersebut harus dilakukan bersamaan karena jerawat terjadi akibat pengaruh berbagai faktor baik internal dari dalam tubuh (genetik, hormonal) yang sulit dihindari, maupun faktor eksternal (infeksi bakteri, psikis, makanan, kosmetika) yang perlu dikelola semaksimal mungkin.
Ya, kalau anda berisiko terkena jerawat, maka yang harus anda lakukan ialah :
1. Bersihkan muka dengan air bersih dan sabun yang lembut, 3 – 4 kali se hari.
2. Hindari mengusap, menggosok muka secara kasar/keras.
3. Hindari memencet jerawat.
4. Banyak minum air putih.
5. Hindari makanan tinggi karbohidrat dan gula.
6. Hindari pemakaian produk skin/hair care yang berminyak.
7. Jangan merokok dan minum alkohol.
Pengobatan jerawat tergantung pada grade dan keparahan jerawat sehingga ada yang boleh ditangani sendiri dan ada kondisi yang harus segera konsultasi dokter spesialis, sebagai acuan :
- Grade 1 : Boleh ditangani sendiri dengan OTC yang berisi asam silisilat.
- Grade 2 : Masih boleh coba ditangani sendiri dengan OTC yang berisi benzoyl peroxide.
- Grade 3-4 : Harus segera konsultasi dokter spesialis.
Secara umum methode pengobatan adalah sebagai berikut :
a. Obat topikal berupa krim/cairan yang berisi a.l. asam salisilat, benzoyl peroxide, retinoid dan antibiotik.
b. Obat sistemik yang diminum, a.l. antibiotik, hormon, spironolactone dan isotretinon
c. Tindakan medis berupa ekstraksi manual, microdermabrasion, injeksi steroid, cryoterapi, laser dan fototerapi.
Pengendalian jerawat sangat tergantung pada stasium dan keparahan jerawat, umumnya dibutuhkan waktu cukup lama, untuk pengobatan awal minimal 4 – 6 minggu baru akan terlihat hasilnya bahkan kadang perlu pengobatan samapai 4 – 6 bulan.
Pada awal pengobatan kondisis sering kelihatan tambah parah, shg diperlukan kesabaran dan konsisiten. Ciri bahwa pengobatan mulai berhasil adalah komedo mulai mengecil dan jarang serta proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.
Ya, pengelolaan jerawat memerlukan pemantauan berkala yang dapat berlangsung 4 – 5 tahun, bahkan sampai penderita mencapai usia sekitar 30 tahun.
Sampai saat ini belum ada cara penyembuhan yang tuntas, methode pengelolaan yang ada saat ini bertujuan untuk mengurangi dan mengontrol timbulnya jerawat dan bukan menyembuhkannya. Untungnya, kondisi ini akan mengalami perbaikan dengan bertambahnya usia.
Sabtu, 24 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
JANGAN BACA AJA DONK, KRITIK & SARANNYA MANA? KALIAN BISA ISI DI BAWAH INI. OKE