Pages

Selasa, 24 Februari 2015

Dialog Cerpen Hari Yang Menyebalkan


                Adzan subuh sudah terdengar sekitar 15 menit yang lalu. Namun Elsa masih terbungkus selimut di tempat tidurnya. Entah karena dia tidak dengar suara adzan atau terlalu pulas tidur sehingga dia tidak bangun dari tidurnya. Alhasil mamanya pun memarahinya, karena ia tak kunjung bangun padahal ia belum melaksanakan sholat.
Mama : (Menghampiri Elsa di kamarnya) “Elsa bangun! Sudah pagi jangan tidur terus, kamu belum sholat loh.”
Elsa   : “Belum ada adzan gitu lo ma…”
Mama : “Udah dari tadi adzannnya, kamunya aja yang gak kedengeran.”
Elsa   : “5 menit lagi aja deh ma.” (sambil merengek)
Mama : (sambil menarik selimut Elsa) “Gak bisa, ayo cepat bangun! Cepat sholat!”
Elsa   : “Iya ma.” (bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu)
Sehabis mengambil wudhu Elsa segera kembali ke kamarnya untuk melaksanakan sholat subuh. Sesudah itu dilanjutkan dengan kegiatan mandi.
Elsa   : “Aku mandi dulu ma.” (dengan membawa handuk)
Mama : “Iya jangan kelamaan mandinya nanti masuk angin. Mama biar masak buat sarapan kita.”
          Sekitar 10 menit kemudian Elsa selesai mandi. Ia bergegas menjemur handuknya diluar dan mengambil sarapan paginya di meja makan.
Mama : “Kamu makan sendiri ya, mama sudah makan duluan. Keburu laper nungguin kamu selesai mandi.”
Elsa   : “Iya ma (mengambil lauk di meja makan) Kalau gitu aku makan di ruang tamu ya ma sambil nonton TV.”
Mama : “Iya. Jangan deket-deket kalau nonton TV.”
          Elsa membawa sarapannya ke ruang tamu untuk menonton TV. Acara yang di tonton Elsa adalah kartun favoritnya Tom & Jerry. Karena asiknya menonton TV ia lupa membawa piringnya ke belakang untuk dicuci.
Mama : “Piring kamu sudah kamu cuci El?” (bertanya dari kamar)
Elsa   : “Astaga! Aku lupa, gara-gara keasyikan nonton TV ini.” (guman Elsa dalam hati)
Mama : “El? Ditanyaain kok gak jawab.”
Elsa   : “Oia ma ini lagi mau nyuci. Untung gak dimarahin. Ah gimana sih kamu ini El untung aja gk dimarahin (berbicara dalam hati).” (Tergesa mencuci piring)
Mama : “Elsa kamu sudah selesai makankan. Kalau gitu bantuin mama beresin rumah ya.”
Elsa   : “Siap ma, tugasku merapikan perabotan rumah sama membersihkan debu ya ma?”
Mama : “Iya terserah kamu.” (sambil berjalan menuju dapur)
Elsa   : (berguman dalam hati) “Hem aku bersihin kamarku dulu aja deh.”
         Elsapun membersihkan kamarnya, mulai dari merapikan tempat tidur, meja belajar, dan melap-lap bagian yang berdebu di kamarnya. Hal tersebut diulangi di kamar orang tuanya dan setiap ruangan yang ada di rumahnya.
Mama : “Kalau kamu sudah selesai kamu boleh nonton TV lagi Elsa.” (sambil menyapu ruang tamu)

         Elsapun kembali menonton serial kartun favoritnya. Beberapa saat kemudian Elsa merasa ingin bermain ke rumah temannya karena keadaan diluar rumah saat itu sedang cerah.
Elsa   : “Mama… Aku boleh main ke rumah nada?”
Mama : ““Iya tapi jangan lama-lama.”
Elsa   : “Makasih ma.” (pamit ke mamanya)
Elsa   : “Nada….” (tiba di rumah nada)
Nada  : “Oia El, sebentar ya aku ambil boneka ku dulu.”
Elsa   : “Oke.”
         Elsa dan nada bermain dokter-dokteran kurang lebih selama setengah jam. Sehabis itu Elsa dipanggil mamanya untuk menemaninya ke pasar.
Elsa   : “Nanti aja lo ma, masih panas ini.”
Mama : “Keburu hujan Elsa kalau nanti-nanti.”
Elsa   : “Ya ma. Aku gini aja ya ma.”
Mama : “Oke, mama keluarin motor dulu.”
         Elsa dan mamanya pergi ke pasar. Namun tak disangka ditengah perjalanan tiba-tiba langit berubah menjadi mendung dan turun hujan lebat. Mereka berteduh sejenak didepan warung orang karena mereka lupa membawa jas hujan. Sesaat kemudian hujan reda dan mereka melanjutkan perjalanan.
Elsa   : “Pasti di pasar bakalan becek. Iuhh!” (berguman dalam hati)
         Sesampainya di pasar.
Mama : “Hati-hati kepleset.”
         Saat menuju pintu masuk Elsa terpleset namun untungnya tidak sampai terjatuh.
Elsa   : “Huh! Untung aku gak jatuh ma, kalau jatuh pasti bakal malu aku”
Mama : “Makanya hati-hati, tadikan mama udah bilang. Jalan di belakang mama, jangan sampai kepleset lagi.”
          Kemudian Elsa dan mamanya berhenti di tempat orang menjual ayam.
Mama : “Pak, ayam 1 kg berapa sekarang?”
Penjual Ayam : “Rp35.000,00 bu”
Mama : “Yaudah pak beli 1,5 kg ya pak, paha semua aja ya pak. Ini Uangnya.” (sambil menyodorkan uang)
Penjual Ayam : “Iya bu.”
          Tanpa diduga kaki Elsa diinjak oleh seseorang yang tampak terburu-buru.
Elsa    : “Aww! Iuhhh jorok ma, ma anterin ke kamar mandi ya ma.
Mama : “Gak, gak usah kelamaan. Sudah ayo beli tahu sama telor di Bu Dhar.”
          Mamanya Elsapun pergi membeli tahu dan telor di Bu Dhar. Elsa Mengikuti dibelakang dengan muka cemberut karena permintaanya tidak dituruti.
Mama : “Elsa tolong bawakan tahu ini! Hati-hati bawanya, jangan sampai jatuh.”
Elsa    : “Iya ma.” (sambil menerima kantong kresek)
Byaarr!! (kantong kresek tahu jatuh)
Elsa    : “Astaga! Maa.. Ma aku gak sengaja jatuhin beneran.”
Mama : “Gimanasih kamu ini el, kok bisa jatuh bawa begituan aja?”
Elsa    : “Gak tau ma tiba-tiba jatuh, aku gak sengaja ma.”
Mama : “Sudah cepat beli tahu lagi sana! Mama tunggu disini.”
          Seusai membeli tahu, mereka melanjutkan belanja mereka lagi. Saat itu gerimis masih turun. Mamanya Elsa membeli bumbu-bumbu dapur dan Elsa disuruh membeli kerupuk.
Elsa    : “Ini ma kembaliannya (memberikan uang ke mamanya). Kenapa ma?”
Mama : “Kamukok beli kerupuk yang itu, bukan kerupuk yang biasa mama beli?”
Elsa    : “Aku pingin nyoba kerupuk yang ini ma.”
Mama : “Awas kalau sampai kamu gak makan kerupuknya!”
Elsa    : “Hufftt… untung gak dimarahin mama.” (berguman dalam hati)
Mama : “Elsa beli kue dulu ya baru habis itu pulang.”
Elsa    : (Hanya mengangguk)
          Beberap menit kemudian Elsa tertinggal dibelakang. Karena dia berjalan sangat hati-hati akibat takut terpleset jalan yang licin.
Elsa    : “Ma... Jangan cepet-cepet jalannya ma.”
Beberapa saat kemudian.
Elsa    : “Duh sandal ini pakai putus segala! Biarin ah, aku nyeker aja daripada tambah ketinggalan jauh aku sama mama.”
          Elsapun berjalan ditengan kerumunan orang. Tak lama ia melihat wajah mamanya.
Elsa    : “Maa… Tunggu aku ma (mempercepat langkah kaki dan kemudian memegang tangan orang itu). Oh maaf bu, saya pikir anda ibu saya. Aaa.. Mama dimana sih. Aku berteduh dulu aja di warung itu sudah mulai deras ini (berguman dalam hati).”
Elsa berteduh di warung dengan wajah penuh air mata. Namun tak lama seseorang berdiri disebelahnya.
Mama : “Darimana saja kamu?”
Elsa    : “Aku nyari mama dari tadi, aku ketinggalan dibelakang mama.” (Elsa menceritakan semua kejadiaan tadi)
Mama : “Sandal kamu kenapa?”
Elsa    : “Ya ini gara-gara aku mau ngejar mama akhirnya putus gini.”
Mama : “Makanya kalau mau kepasar cek dulu sandalmu. Udah ayo pulang mumpung hujannya udah reda.”
Elsa    : “Iya ma.” (berjalan megikuti mamanya ke tempat parkir)
          Selama perjalanan pulang Elsa selalu senyum-senyum sendiri. Dia tidak henti-hentinya memikirkan kejadian hari ini. Mulai dari terpleset saat memasuki pasar, kresek tahu jatuh, dimarahin mamanya di pasar, sampai nangis gak jelas didepan warung orang. Astaga, memalukan sekali.


Karya : Elsa Dilla H.S

0 komentar:

Posting Komentar

JANGAN BACA AJA DONK, KRITIK & SARANNYA MANA? KALIAN BISA ISI DI BAWAH INI. OKE