Pages

Selasa, 24 Februari 2015

PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL

Pemberontakan PKI
1.      Menurut kesimpulan saya mengenai ideologi komunis adalah Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Ciri-ciri:
-Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia
-Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan
-Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
-Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya
-komunisme juga disebut anti liberalisme.
-komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
2.       Kronologis peristiwa ini : pemimpin dari pemberontakan ini diantaranya Amir Syarifuddin dan Musso. Latar belakang dari peristiwa ini adalah kekecewaan Amir Syarifuddin karena kabinetnya jatuh pada 23 Januari 1948. Kemudian dia membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) pada 28 Juni 1948. Kemudian FDR bergabung dengan PKI untuk merencanakan perebutan kekuasaan. Aksi teror, mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI, dan menjelekkan kepemimpinan Soekarno_hatta adalah beberapa aksi yang dilakukan Amir Syarifuddin dan Musso. Pucaknya pada tanggal 18 September 1948. Tujuannya adalah mengubah negara RI menjadi negara komunis. Tindakan pemerintah untuk menanggulanginya adalah memerintahkan Kolobel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono menjalankan operasi penumpasan pemberontakan ini. Pada akhirnya Musso berhasil ditembak mati, Amir Syarifuddin dan tokoh lainnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Pendapat saya mengenai pemberontakan PKI Madiun adalah saya tidak setuju dikarenakan, tindakan yang dipilih Amir Syarifuddin salah. Kita tidak perlu sampai mengkhianati Negara kita sendiri hanya karena masalah sepele. Pada masa itu pemerintah membubarkan Kabinet Amir Syarifuddin demi kepentingan bangsa dan Negara Indonesia, seharusnya Amir Syarifuddin menerimanya dengan lapang dada. Jika tidak bisa dan terlanjur sakit hati, dapat dilakukan dengan cara yang baik seperti bermusyawarah daripada menggunakan jalur kekerasan.

Pemberontakan DII/TII

1.    Kronologi dari pemberontakan DI/TII  di Jawa Barat sebagai berikut, Pemeberontakan DII/TII yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo berlangsung didaerah Jawa Barat. Latar belakang dari peristiwa ini adalah Kartosuwiryo hendak mendirikan negara Islam di Indonesia yang terpisah dari RI.gerakan separatis ini dinamakan Darul Islam Indonesia (DII) dengan angkatan perang Tentara Islam Indonesia (TII). 7 Agustus 1949 Kartosuwiryo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) di Desa Malangbong, Kabupaten Tasikmalaya. Mereka melakukan teror terhadap masyarakat sekitar, membakar rumah penduduk melakukan sabotase. Untuk menanggulangi aksi DII/TII di Jawa Barat pemerintah RI mencoba mendekati secara pribadi terhadap Kartosuwiryo yang dilakukan oleh Mohammad Natsir. Namun usaha itu gagal, akhirnya dilakukan  Operasi Pagar Betis. Akhirnya dari hari kehari banyak anggota DII/TII menyerahkan diri ke pemerintah. Ppada 4 Juni 1962 kesatuan Divisi Siliwangi akhirnya menagkap Kartosuwiryo beserta keluarga dan pengawalnya di atas Gunung Geber daerah Malaya. Selanjutnya Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati.
2.    Pendapat saya mengenai tindakan Kartosuwiryo itu tentu saja tidak setuju karena, dengan mendirikan negara baru yang terpisah dari RI bukanlah cita-cita dari bangsa Indonesia. Dan cara yang digunakan Kartosuwiryo dalam mewujudkan keinginannya sangat tidak baik. Dia melakukan makar yang merugikan negara misalnya teror tehadap rakyat, membakar rumah penduduk, membongkar rel kereta api, atau dengan cara memaksa. Memaksa kehendak kita agar diterima dimasyarakat sangatlah tidak baik itulah yang dilakukan Katosuwiryo.

Gerakan 30 September 1965
Perasaan yang saya rasakan kita merenungkan kejadian G-30-S/PKI ini adalah sangat sedih karena melihat tindakan yang tidak berperikemanusian seperti menyiksa bahkan membunuh rakyat yang tidak berdosa. Saya berpikir diamana letak hati nurani orang-orang yang tergabung dalam G-30-S/PKI ini kenapa mereka dengan kejamnya melakukan tindakan seperti itu hanya untuk tujuan yang tidak sesuai dengan cita-cita negara kita yaitu negara yang menganut ideologi Pancasila. Untuk pendapat saya mengenai gerakan ini saya sangat tidak setuju karena tindakan-tindakan yang dilakukan sangatlah tidak berperikemanusiaan dan lagi mereka yang tergabung dalam gerakan ini sudah menghianati negara Indonesia. Mereka melakukan hal yang sangat biadab untuk kaum manusia, mereka membunuh perwira tinggi Angkatan Darat, dan tidak segan membunuh rakyat yang tidak sepaham dengan mereka. Hal ini sangatlah tidak patut untuk dicontoh apaagi kita sebagai bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tiggi hak asasi manusia, sebab itulah saya sangat tidak setuju dengan Gerakan 30 September 1965 ini.


Konflik-konflik Internal lainnya
(Kerusuhan di Sambas, konflik di Maluku, konflik Sampit, kerusahan Poso,)
1.    Pendapat saya mengenai konflik diatas adalah tidak setuju dikarenakan kita tidak perlu menyelesaikan masalah melalui cara kekerasan. Contoh-contoh konflik diatas sangatlah merugikan baik diri sendiri bahkan orang disekitarnya seperti, ada kemungkinan kehilangan nyawa, rusaknya sarana prasana umum. Kita dapat menyelesaikan maslah dengan jalur damai.
Untuk mencegah terjadinya konflik sosial seperti diatas, menurut saya dapat dilakukan dengan cara :
·         Dalam bermasyarakat usahakan untuk tidak memasakan kehendak
·         Mementingkan kepentingan khalayak umum
·         Berusaha berkomunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman
·         Menghargai satu sama lain
·         Jika ada suatu masalah segera didiskusikan bersama dan jangan menunggu sampai berlarut-larut
2.    Menurut diskusi saya dengan teman mengenai tindakan yang dapat mencegah terjadinya konflik dalam masyarakat adalah :
ü  Sering melakukan silahturahim
ü  Saling membantu sesame
ü  Saling mengasihi sesame
ü  Berusaha untuk menyapa setiap bertemu dengan tetangga
ü  Tidak mementingkan sendiri
ü  Berusaha berkomunikasi dengan baik setiap hari

ü  Selalu menyelesaikan masalah secara kekeluargaan



Elsa Dilla

0 komentar:

Posting Komentar

JANGAN BACA AJA DONK, KRITIK & SARANNYA MANA? KALIAN BISA ISI DI BAWAH INI. OKE