Pemberontakan
PKI
1.
Menurut kesimpulan
saya mengenai ideologi komunis adalah Komunisme adalah
sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal
dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali
diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah
analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia
politik.
Ciri-ciri:
-Komunisme adalah salah satu
ideologi di dunia
-Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan
-Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
-Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya
-komunisme juga disebut anti liberalisme.
-komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
-Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan
-Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
-Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya
-komunisme juga disebut anti liberalisme.
-komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
2. Kronologis
peristiwa ini : pemimpin dari pemberontakan ini diantaranya Amir Syarifuddin
dan Musso. Latar belakang dari peristiwa ini adalah kekecewaan Amir Syarifuddin
karena kabinetnya jatuh pada 23 Januari 1948. Kemudian dia membentuk FDR (Front
Demokrasi Rakyat) pada 28 Juni 1948. Kemudian FDR bergabung dengan PKI untuk
merencanakan perebutan kekuasaan. Aksi teror, mengadu domba kesatuan-kesatuan
TNI, dan menjelekkan kepemimpinan Soekarno_hatta adalah beberapa aksi yang
dilakukan Amir Syarifuddin dan Musso. Pucaknya pada tanggal 18 September 1948.
Tujuannya adalah mengubah negara RI menjadi negara komunis. Tindakan pemerintah
untuk menanggulanginya adalah memerintahkan Kolobel Gatot Subroto dan Kolonel
Sungkono menjalankan operasi penumpasan pemberontakan ini. Pada akhirnya Musso
berhasil ditembak mati, Amir Syarifuddin dan tokoh lainnya ditangkap dan
dijatuhi hukuman mati.
Pendapat saya mengenai pemberontakan PKI Madiun adalah
saya tidak setuju dikarenakan, tindakan yang dipilih Amir Syarifuddin salah.
Kita tidak perlu sampai mengkhianati Negara kita sendiri hanya karena masalah
sepele. Pada masa itu pemerintah membubarkan Kabinet Amir Syarifuddin demi
kepentingan bangsa dan Negara Indonesia, seharusnya Amir Syarifuddin
menerimanya dengan lapang dada. Jika tidak bisa dan terlanjur sakit hati, dapat
dilakukan dengan cara yang baik seperti bermusyawarah daripada menggunakan
jalur kekerasan.
Pemberontakan
DII/TII
1. Kronologi
dari pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
sebagai berikut, Pemeberontakan DII/TII yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo berlangsung didaerah Jawa Barat. Latar belakang dari peristiwa ini
adalah Kartosuwiryo hendak mendirikan negara Islam di Indonesia yang terpisah
dari RI.gerakan separatis ini dinamakan Darul Islam Indonesia (DII) dengan angkatan
perang Tentara Islam Indonesia (TII). 7 Agustus 1949 Kartosuwiryo
memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) di Desa Malangbong,
Kabupaten Tasikmalaya. Mereka melakukan teror terhadap masyarakat sekitar,
membakar rumah penduduk melakukan sabotase. Untuk menanggulangi aksi DII/TII di
Jawa Barat pemerintah RI mencoba mendekati secara pribadi terhadap Kartosuwiryo
yang dilakukan oleh Mohammad Natsir. Namun usaha itu gagal, akhirnya dilakukan Operasi Pagar Betis. Akhirnya dari hari
kehari banyak anggota DII/TII menyerahkan diri ke pemerintah. Ppada 4 Juni 1962
kesatuan Divisi Siliwangi akhirnya menagkap Kartosuwiryo beserta keluarga dan
pengawalnya di atas Gunung Geber daerah Malaya. Selanjutnya Kartosuwiryo
dijatuhi hukuman mati.
2. Pendapat
saya mengenai tindakan Kartosuwiryo itu tentu saja tidak setuju karena, dengan
mendirikan negara baru yang terpisah dari RI bukanlah cita-cita dari bangsa
Indonesia. Dan cara yang digunakan Kartosuwiryo dalam mewujudkan keinginannya
sangat tidak baik. Dia melakukan makar yang merugikan negara misalnya teror
tehadap rakyat, membakar rumah penduduk, membongkar rel kereta api, atau dengan
cara memaksa. Memaksa kehendak kita agar diterima dimasyarakat sangatlah tidak
baik itulah yang dilakukan Katosuwiryo.
Gerakan 30
September 1965
Perasaan yang saya rasakan kita merenungkan kejadian
G-30-S/PKI ini adalah sangat sedih karena melihat tindakan yang tidak
berperikemanusian seperti menyiksa bahkan membunuh rakyat yang tidak berdosa.
Saya berpikir diamana letak hati nurani orang-orang yang tergabung dalam
G-30-S/PKI ini kenapa mereka dengan kejamnya melakukan tindakan seperti itu
hanya untuk tujuan yang tidak sesuai dengan cita-cita negara kita yaitu negara
yang menganut ideologi Pancasila. Untuk pendapat saya mengenai gerakan ini saya
sangat tidak setuju karena tindakan-tindakan yang dilakukan sangatlah tidak
berperikemanusiaan dan lagi mereka yang tergabung dalam gerakan ini sudah
menghianati negara Indonesia. Mereka melakukan hal yang sangat biadab untuk
kaum manusia, mereka membunuh perwira tinggi Angkatan Darat, dan tidak segan
membunuh rakyat yang tidak sepaham dengan mereka. Hal ini sangatlah tidak patut
untuk dicontoh apaagi kita sebagai bangsa Indonesia yang sangat menjunjung
tiggi hak asasi manusia, sebab itulah saya sangat tidak setuju dengan Gerakan
30 September 1965 ini.
Konflik-konflik
Internal lainnya
(Kerusuhan di Sambas, konflik di Maluku, konflik
Sampit, kerusahan Poso,)
1. Pendapat
saya mengenai konflik diatas adalah tidak setuju dikarenakan kita tidak perlu
menyelesaikan masalah melalui cara kekerasan. Contoh-contoh konflik diatas
sangatlah merugikan baik diri sendiri bahkan orang disekitarnya seperti, ada
kemungkinan kehilangan nyawa, rusaknya sarana prasana umum. Kita dapat
menyelesaikan maslah dengan jalur damai.
Untuk mencegah terjadinya konflik sosial seperti
diatas, menurut saya dapat dilakukan dengan cara :
·
Dalam bermasyarakat usahakan untuk tidak memasakan
kehendak
·
Mementingkan kepentingan khalayak umum
·
Berusaha berkomunikasi dengan baik agar tidak terjadi
kesalahpahaman
·
Menghargai satu sama lain
·
Jika ada suatu masalah segera didiskusikan bersama dan
jangan menunggu sampai berlarut-larut
2. Menurut
diskusi saya dengan teman mengenai tindakan yang dapat mencegah terjadinya
konflik dalam masyarakat adalah :
ü Sering
melakukan silahturahim
ü Saling
membantu sesame
ü Saling
mengasihi sesame
ü Berusaha
untuk menyapa setiap bertemu dengan tetangga
ü Tidak
mementingkan sendiri
ü Berusaha
berkomunikasi dengan baik setiap hari
ü Selalu
menyelesaikan masalah secara kekeluargaan
Elsa Dilla
0 komentar:
Posting Komentar
JANGAN BACA AJA DONK, KRITIK & SARANNYA MANA? KALIAN BISA ISI DI BAWAH INI. OKE